Merdeka. Merdeka. Merdeka.
Sang saka berkibar begitu bangga.
Proklamasi diejakan dengan lantangnya.
Tak lupa juga mendendangkan lagu kebangsaan nan raya.
Belenggu penjajahan tlah lama dlepaskan.
Aku, kamu, kita terbebas.
Tapi belenggu baru.
Belenggu beludru.
Pembebasan menuju lorong cerita duka baru.
Roh-roh penjajah merasuk.
Seorang ayah tak sadar jadi penjajah keluarga sendiri.
Keluarga jadi lahan koloni.
Istripun jadi pekerja rodi.
Anak-anak dibunuh hati nurani.
Ingin segera terbangun dari mimpi ngeri.
Mimpi yang melanda sekujur negri.
*kemerdekaanserasakbohonganpublikbelaka.spthanyapengalihtangananpengolahlahan*
Alwy RachmanDi era digital, wajah kekuasaan konvensional tak harus tampak,
tak mesti berwujud sosok otoritarian. Ia juga tak selalu muncul sebagai
persona...
4 minggu yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar