Apakah anda suka puisi? (Do you like Poem?)

Filosofi Air Garam - This is it, Jus Garam A’la Chef Derael!

Senin, 12 September 2011

Andry: “I am feeling no good!”
De:”Kenapa?”
Andry:”I am feeling dizzy and wanna vomit!”
De:”Do you feel hot something?”
Andry:”No. I’m thinking that this maybe caused by the one glass salt water and I might be suffer dehidration…..”
Hape ku menunjukkan pukul 04.10 dini hari. Terlalu awal untuk bangun, alarm ku aja butuh waktu 50 menit lagi untuk berdendang. Tapi kekhawatiranku yang teramat besar gak memungkinkan ku untuk pulas kembali dan bermain di alam mimpi.
Aku teringat, tadi malam sekitar pukul 9 malam, lewat….
Christine:”Ayo dong main Scrabble, aku kan pengen belajar juga…”
De:”Ntar aja, nunggu Andry pulang…”
………………………………………… Gak berapa lama, Andry pulang. Katanya dari Kampung Lalang, hari rayaan ke rumah teman, naik motor bareng Luthfi. Asekkkk, ada bungkusan neh, Nastar and Roti Coklat. Langsung aja kami berlima menyantap roti dalam dua plastik seperempatan, berebut bak tikus kelaparan, padahal baru aja dinner.
De:”Jadi main Scrabble nya?”
Andry:”Ayo…….”
Tawar menawar hukuman bagi yang kalah cukup lama juga. Bahkan main Scrabble nya nyaris gak jadi. Secara hukuman yang biasanya adalah coret-coret wajah pake marker hitam yang erasable, kali ini Christine (yang notabene pemain perdana) protes, katanya ia baru aja masker-an atau apalah. Dasar cewek… ckckck
Yang aku adalah orang paling kreatif di rumah ini, (paling tidak aku yang aktif banget ngeluarin ide untuk hukuman. hahay), udah nawarin mulai dari makan cabe ampek minum sirup tanpa air. Eh, malah katanya aku konyol. Katanya minum sirup itu kan enak, bukan hukuman namanya. Bagi ku yang gak suka manis-manis banget (aku kan udah manis. :P ) merasa minum sirup tanpa air itu adalah hal yang horrible. Makan cabe jelas-jelas ditolak katanya takut besok paginya mencret and gak jadi ngampus deh.
Hmmmm, seperti biasa, orang yang suka protes cenderung orang yang gak ngasi ide sebagai pengganti ide yang udah telak ia babat. Sifat umum manusia tukang protes. Untung aku emang kreatif. (Kreatif ato ngebet mau ketawa-ketawa liatin anak yang kalah and kena hokum? Hakhakhak.)
De:”Gimana kalo minum air gara aja? 5 poin per-sloki!”
All:”Oke…..”
Mereka kompak menjawab, gak sekompak saat nantinya menjalani hukuman. Hmmmm (lagi.).
De:”Eh, aku cuci muka dulu ya. Hasian, kamu ajarin Christine dulu deh giman mainnya.”
Hasian:”……………….” (Aku lupa Hasian ngomong apa, tapi dia emang ngajarin Christine sementara aku ke kamar mandi and Andry kek biasanya, asekk ama hape. Dah biasa… :P )
Dari awal main jujur aku gak mau kalah. Gak mau jadi korban hukuman yang notabene idenya aku sendiri. Undi pun terjadi. Andry dan aku dapet huruf A. Tapi dia duluan yang dapet. Hmmm, emang Andry saingan yang paling aku takutin, secara kami dah main beberapa kali, and he’s not bad. Tapi, Christine keknya mendapatkan stok keberuntungannya dalam total yang udah terakumulasi di awal permainan. Dia dapet Joker and otomatis jadi orang pertama, searah jarum jam berturut-turut aku, Andry and Hasian.
And the game begins…….
Masing-masing orang punya waktu Cuma 2 menit untuk membentuk huruf-hurufnya menjadi satu kata bahasa Inggris diatas papan Scrabble. Waktu bergulir. Awal yang buruk, Andry melejit dengan skor 48 di putaran ke-3 sementara aku hanya 24, Hasian 31 and Christine masih 16. Well, aku gak boleh panik. Bisa aja sekarang aku urutan ke-3. Tapi aku akan berjalan pelan-pelan menghemat energi ku untuk bisa sampai ke garis finish. Tapi praktek nya gak segampang teorinya. Panik masih aja merundung tapi sebisanya gak aku tunjukin.
Di tengah permainan udah pada ribut, emosi, bingung…… Andry mencatat skor yang peningkatannya paling bagus, menanjak pasti, seperti kasus KKN di Negara ini. (Loh kok jadi kesana? :D ). Christine yang adalah newbie harus terseok-seok mengejar kami yang udah lumayan jauh ninggalin dia. Di putaran ke-9 aku harus cukup puas di posisi ke2 dengan skor 82. Paling tidak berhasil ngalahin Hasian yang masih 65. Tapi aku masih gak rela kalo harus selisih 24 skor sama Andry. Hampir 5 sloki air garam bro hukumannya. Gila…. Christine harus cukup puas dengan skor 47 dengan catatan “pass” tiga kali. Dirundung bingung.
Derael…… kamu bisa. Aku mencoba menghipnotis (baca: mensugesti) diriku biar gak kalah sama Andry yang adalah junior ku. Hakhakhak. Ini efek dari buku Norman Vincent Peale yang berjudul “You can if you think you can” yang baru aku lalap beberapa halaman pertama tapi udah sok mau mengaplikasikan. Kita lihat aja.
Atmosfir permainan sudah semakin memudar dan diganti dengan atmosfir lomba, persaingan, yang semakin kental. Christine mulai puyeng. Ada aja yang dia lakukan sama rambutnya, wujud nyata kebingungannya. Satu hal, aku tau dia lebih pandai dan kreatif pada kenyataannya, tapi ia lebih memilih untuk bingung yang secara tidak langsung menyekat saluran kreativitasnya. Hati-hati dengan kebingungan.
Hasian yang emang talkative dan rada potensial untuk menjadi komedian kondang dengan ocehan-ocehannya yang sontak bikin perut dikocok-kocok (sounds kek lagu dangdut. :D), dia menunjukkan fokusnya yang udah gak under-control dengan meningkatnya kecepatan berbicaranya. 100 kata per detik. Heheeh, gak segitunya, tapi tampak jelas dia sudah tidak focus, apa juga bingung aku kurang pasti. Tapi menurut aku, saat kita mengeluarkan cukup banyak energi untuk berbicara otomatis stok energi untuk berpikir akan berkurang alias cara lain untuk menyekat saluran kreativitas juga. Hmmmm, permainan semakin panas.
Andry cool-cool aja walau ku tau kediamannya juga menyemburkan aura kekhawatiran akan kalah, aku bisa mencium itu. Secara dia masih punya beberapa sisa huruf di rak-nya, aku juga sih tapi aku udah punya strategi untuk meletakkannya di papan Scrabble. I cannot deny, aku juga gak se-relax yang semestinya. Seperti biasa dalam bermain Scrabble, potong-memotong jalan lawan (sengaja atau tidak) sudah lumrah. OMG, jalan yang udah aku wanti-wanti untuk ku lalui tiba-tiba dilalui Christine yang giliran main duluan dari aku. Beugh, gimana neh. Mana di tiap sudut seakan semua jalan buntu. Aku punya waktu 2 menit untuk mencapai tingkat kreatifitas klimaks. Dan kuncinya aku harus berusaha setenang mungkin, gak gak gak mau, aku gak mau galau. (7 icons mode ON. D), galau hanya akan buat ku semakin kacau. Buat mata ku silau, alhasil gak bisa lihat jalan keluar. Ayo Derael, kamu bisa. Teng neng…. Hahay. Jalan ku yang di potong Christine ternyata membuka jalan lain bagi ku yang juga ngasi aku skor yang lebih besar. Cieh cieh…. Aku hanya punya satu sisa huruf, D. Dan aku udah punya tempat rahasia dimana aku harus meletakkannya nanti. Harap-harap cemas gak ada yang ngeduluanin.
Animo para pemain mulai menurun dan hampir-hampir putus asa. Ada yang udah nyampak-nyampakin huruf, ada yang udah mau quit. Hmmm, indikasi calon kalah. (Kalo Menang orangnya Pemenang, kalo Kalah apa ya? Gak mungkin Pengalah kan? ckckck). Satu per satu mereka “pass”, termasuk Andry yang skornya masih 6 lebih tinggi diatas ku. Dan akhirnya aku mengakhiri permainan dengan indah. Dan karena mereka dah pada nyerah, (emang susah sih ngebentuk kata baru disela-sela papan Scrabble yang sesak dengan barisan kata yang terkait satu sama lain. Tiap sudut seakan buntu.), and GAME OVER!!!!!!!!!!! Di putaran ke-12 dengan rincian skor dan pemenang (setelah akumulasi), aku sang Jawara 115, Andry harus puas dengan posisi Runner Up yang tertinggal 5 skor dari ku yang juga berarti harus minum satu sloki air garam, Hasian yang notabene juara 3 tapi harus minum 11 sloki air garam karena selisih skornya dari Andry yang cukup gede: 55, sementara Chrsitine si Newbie gak kalah hebat dari Sang Runner Up karena hanya harus minum setengah sloki lebih banyak.
Setelah pengumunan, gak kebayang, gelak tawa meledak-ledak.. taar tar tarrr taaarrrr….. (kok kek bunyi mercun ya? hehehe) Iya, geli banget lihat ekspresi dan aksi si Hasian Sang Talkative Comedian yang udah nyerah duluan ngebayangin minum 11 sloki air garam. Seperti biasa, aku si heboh meluncur ke ruang makan (yang double function juga sebagai ruang belajar), menggerayangi rak piring tapi tidak menemukan cangkir stainless besar yang ku cari. Dan trengtengggggggggggg…… Mangkok stainless mendarat dan mencium keramik dengan bunyi yang sangat dahsyat. (Gelak tawa kembali meledak…. hakhakhak) Wuih, ternyata si cangkir ada di sisi kanan atas rak, sembunyi. Hmmm.
Tanpa menunda, aku berlari ke dapur dan mengguyur semua garam dalam plastik ke cangkir stainless. Belum apa apa aku udah mau kekeh (baca: terbahak) ngebayangin ekspresi mereka minum cairan semi oralit ini …. Hakhakhak. Kasi seperempat air panas, diaduk sampai rata dan isi penuh dengan air biasa (maksudnya gak panas maupun dingin. :D ). This is it, Jus Garam A’la Chef Derael! Hehehe
Kehadiranku di ruang tengah dengan menu minuman yang gak ada dijual di bar ato restoran mana pun di seluruh dunia sontak menghadirkan kembali gelak tawa. Aku sampai harus pegangan kursi yang didudui Andry saking tawaku benar-benar mengguncang sekujur ragaku. Hasian selalu dengan ocehan-ocehannya yang menggelitik tepat di kedua ketiak dan sisi kanan kiri perut bawah. Bayangin deh gimana geli nya. Namun…… (serius banget), semua canda tawa sepertinya dijadikan momentum untuk menunda dan kalau bisa meniadakan hukuman. Konsistensi sedang DIUJI!
Hasian yang kebagian jatah paling banyak kukuh dan ngotot gak mau minum dengan segudang alasan yang ia ciptakan.
Hasian:”Ah, aku gak mau mati hanya karena permainan.”
De:”Teori siapa yang bilang bisa mati hanya karena air garam?”
Perdebatan canda tapi serius pun terjadi. Hasian emang dah bulat banget kalo dia gak mau ngejalanin hukuman yang harus ia jalanin. Setelah aku iming-imingi kalau air garam bisa jadi pencuci perut (padahal setau aku, kakak kost ku dulu bilangnya Garam Inggris, bukan garam dapur. Ckkkck) salut banget sama Christine yang Newbie dan satu-satunya cewek di arena ini akhirnya berani dan memutuskan untuk menjadi terhukum pertama. (Sebenarnya wajar secara dia ada di posisi ke-4, tapi aku salut aja. Which is dua cowok lainnya pada nge-yell, gak mau duluan.) Satu setengah sloki Jus Garam A’la Chef Derael habis diteguk si cewek nekat. Hasilnya ia mau muntah. Irgghhhh, gak kebayang gimana rasanya. Apa lagi Hasian yang 11 sloki ya? Let’s see…
Andry ngotot, dengan gaya dia yang asekk dengan hape, kalo hukuman dijalankan mulai dari urutan paling bontot. So, sekarang giliran Hasian. Aku sebagai Bartender siap melayani tamu-tamu ku. 11 sloki, siappppp…… :D Ehhhhhh, boro-boro 11 sloki, 1 sloki pertamapun Hasian udah buat maslah dengan gaya A’la Komedian Amatirnya. Gimana nggak. Dia julur-julurin lidahnya diatas genangan air garam, beugh, it is not the way. Yang namanya hukuman masak mau dinikmati. Come on, this is not Whisky or even cordial. Dengan tingkahnya yang khas Hasian berlagak mau muntah dan alhasil air garam di sloki yang ia genggam tumpah membasahi lantai. Susah banget tau ngebujuk neh anak. Dia merengek-rengek minta dispensasi. Seperti biasa sesame terhukum ya setuju aja. Tapi aku piker kita harus konsisten. (Bukan karena aku jawara.)
Hasian:”Ayolah, aku gak mau mati karena air garam ini. Kasi aku dispensasi ya… 2 sloki aja.. ok ok….”
De:”Gak boleh. Belajar konsisten dari hal-hal paling kecil.”
Hampir seperempat jam lebih kami menunggu dalam tawa namun sedikit gondok juga. Gimana enggak. Menurut aku, Hasian cuma berkilah, berdalih dengan semua ocehan dan rengekannya. Aku bisa ngebaca kalo sebenarnya dia bukan takut mati (seperti penuturannya) hanya karena minum Jus gila buatan ku. Buktinya setelah tawar menawar seperti dia campur aja segelas air garam (ternyata 9 sloki sama dengan satu gelas, sisa hukuman Hasian setelah minum 2 sloki secara curang. Tumpah-tumpah di lantai bro.) dengan air mineral sebanyak yang ia mau dengan catatan semua air campuran harus dihabiskan, ia tetap gak mau. Atau lelang aja air garamnya ke kami, aku tawarin harga Rp. 2.500,- per-sloki, Andry dating dengan harga 500 Rupiah lebih murah. Tetap aja dia gak mau dengan argument kalo itu namanya judi. Hmmm. Ini anak ya…. Aku gerah.
Sulit bagiku untuk menggambarkan suasana waktu itu. Tapi jelas aku palak. (Bahasa Medan! :D ) Christine yang udah duluan menjalani hukumannya juga gak rela kalo yang lain pada nggak konsisten. Andry, udah biasa, gak akan ngalah. Udah lelah tertawa, sisanya gondok. Sedikit berdebat, beradu argumen. Sampai masing-masing mengeluarkan teori, mulai dari konsistensi sampai pertahanan diri bahkan ada juga teori dosa. Wah wah wah….
Tawar-menawar yang cukup ketat berujung dengan lelang yang dimenangkan Andry. 9 sloki air garam seharga Rp. 18.000,-. Tapi dia gak mau minum kalo gak ada lembaran duit di depan matanya. Hasian yang kali merasa gak mau banget terzolimi sebagai looser juga kukuh, gak mau sampai telanjang bulat, malu total, hanya karena Scrabble. Dia gak juga ngeluarin duit tapi pasti nanti dia kasi. Aku yang dari tadi udah gerah, karena juga udah dipecat sebagai Bartender yang sedari tadi sibuk nuangin air garam ke sloki, katanya tangan ku gak steril jadi Andry si Pemenang Tender Jus Garam gak mau minum. Beugh, ciri-ciri manusia sukses pasang level prestise baru. (Sebelumnya dia juga mau makan nasi goreng yang udah aku remas-remas…*tepat gak ya pilihan katanya.. ckckck), aku beranjak dan meletakkan uang 20 ribu di lantai. Tapi Andry tetap gak mau nimum dengan dalih Hasian juga harus bayar utangnya yang 7 ribu jadi total 25 ribu. Hmmm, lagi-lagi semua ini membuat ku gerah. Apa hubungan Scrabble dengan utang? So lame.
Well, aku tambah 5 ribu di lantai. Segelas Jus Garam A’la Chef Derael (yang sebenarnya udah gak murni lagi which dah bercampur dengan liur Hasian.) seperti pelumas masuk melalui rongga mulut Andry si Cuek but Cool. Semua bengong. Plus 1 sloki pelumas murni sebagai hukumannya sendiri. Sedikit salut mencuat diantara kegerahan ku tadi, tapi tetap juga aku berpikir kenapa sifat heroic dan nekatnya harus dikotori dengan money oriented-nya. Apa tenggorokan serasa terkatup kalo uang lelang gak menyaksikan aksi kenekatannya? Apa Hasian langsung melarikan diri dan pindah kost hanya karena uang 25 ribu? (Bukan pembelaan buat Hasian karena aku juga questioning sedikit berbau disappointed dengan “kejugulannya”. Jugul = baca: Bandel!)
Pelajaran malam ini, Consistency dan Responsibility yang keduanya teramu dalam Sportivitas. Dan semua pun berangkat ke peraduan masing-masing setelah kuliah kehidupan. Jam menunjukkan pukul 00.00. Good night!
Waktu berputar, sekarang pukul 04.20 dini hari. Usaha ku untuk memperdamaikan bulu-bulu mata di kedua sisi mata bola ku, GAGAL. Andry yang tadi juga udah rebahan di samping ku keluar lagi. Terdengar jelas ia muntah di kamar mandi. Kekhawatiranku mengembang laksana balon yang dihembus dan membunting. Aku takut itu kalo memang efek air garam yang gak bisa ku pungkiri berawal dari keisenganku. Tapi aku tetap berusaha tenang. Cool down Derael! Guilty cuma buat kamu ling lung and gak nemu ide sebagai solusi. Gak bisa pura-pura gak tau, adik ku sendiri lagi menderita akibat ulah ku sendiri. Tapi aku, seperti biasa, still perform well under stress. (Ini juga yang dibilang satu ramalan tentang orang yang lahir di tanggal 29 yang ku baca di salah satu gerai souvenir di Kuala Lumpur.) Gak mau nunjukin rasa bersalah ku di depan dia, akan buat dia lebih sakit.
Aku ambil cangkir keramik love punya Rita dan seduh satu tea bag. Aku isi setengah air panas biar nanti dicampur sama yang dingin (baca: gak panas). Ku tunggu beberapa menit, yakin semua zat-zat berkhasiat telah menyatu dengan air panas. Taruh dua sudu (baca: sendok) gula. Kocok-kocok sambil menyampaikan wish berharap this will work. Aku gak tau pasti apa yang dialami Andry tapi pastinya di rumah dulu kalo kami ngeluh pusing, sakit perut atau hampir semua keluhan kami Mama selalu buatin segelas teh manis cinta (aku yakin demikianlah namanya) dan selalu mujarab. Ku hampiri Andry yang terduduk lemas di kursi ruang tamu.
De:”Drink this! Hope you’ll be better….”
Andry:”Thanks..”
Terdiam, dan aku masih belum berhenti dengan harapan dia akan merasa lebih baik… Seraya aku beritahu dia tentang info yang tadi aku browse pake hape. (Biasa, zaman sekarang kan ada apa apa pasti nanya nya ke Uncle Google!)
De:”Dek, you know. Aku dah browse tadi di google. Gak ada artikel yang bilang kalo kebanyakan minum air garam itu bisa ngakibatkan dehidrasi.”
Andry:”Oh ya?”
Ku perhatikan raut wajahnya, sedikit lebih baik. Aku teruskan hipnoterapi a’la aku. Dengan modal pas-pasan dari Uncle Google. Noi sih (teman aku lulusan Kedokteran USU yang lagi koas) gak ngangkat telefon and juga gak balas SMS. Whatever aku harus do something for I love my brother and gak mau ada apa-apa terjadi karena Derael yang suka iseng.
De:”And malah neh katanya, kalo kita minum kebanyakan air mineral malah berbahaya. Pernah dengarkan kalo kita disarankan minum 8 gelas per hari yang sama dengan 2.2 liter?”
Andry:”Erm…”
De:”Itu semua mitos yang sengaja disebarin untuk kepentingan produsen air mineral dan minuman pengganti cairan tubuh. Malah kata Margaret McCartney, peneliti dari Skotlandia, di British Medical Journal kalo kelebihan air mineral dalam tubuh bisa mengakibatkan Hyponatraemia, menurunnya level garam dalam tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan otak.”
Andry:”Trus kalo kek kasus ku?”
De:”Searching result Zero. Berarti gak berbahaya. Setau aku juga gitu, itu kan untuk cuci perut. (Teori setengah-setengah yang tadi malam aku keluarkan tapi paling tidak aku imani.) ”
Kelihatannya it works. I hypnotized him. Aki suruh dia ngabisin teh yang masih ada tiga perempat lagi, dalam sekali teguk.
De:”Habisin trus tidur lagi and pake selimut mu.”
Andry:”Ya bang…”
Teh habis……
De:”Gimana? Feeling better?”
Andry:”I think yea…”
Andry tidur dan aku sendiri di ruang tamu. Lega. Aku gak lagi merasa bersalah. Buka Facebook dari browser hape. Scroll atas bawah. Klik sana sini. Profile, eh ada postingan baru ke wall ku:
Handrian Sigalingging (Nama FBnya Andry): “The manis made by you bisa jadi obat yang paling mujarab. Thx a lot my bro. J”
Kelegaanku komplit. Aku balas wall to wall:
Derael On Time: “Hahay. Anytime we feel no good, dizzy, stomachache or whateva Mom always makes us this kinda miracleous tea. Glad that it works. Made by love. U must know how I regret if it’s really caused by the salt water! L”
Aku masuk ke kamar dan dia udah tertidur, aku lapisi raganya yang tadi pasti udah menderita banget, muntah and mencret (yang belakangan aku tau dari dia), dengan selimut tebal ku. Aku keluar lagi dan memutuskan untuk segera menuliskan semua itu, seperti yang sudah anda baca.
Harapku telah berbagi banyak hal, mulai dari bagaimana meraih kemenangan (dalam scrabble paling tidak), bagaimana untuk tetap konsisten, bagaimana untuk bertanggungjawab dan membagi sedikit perhatian yang pasti sangat berarti buat orang lain. Hal-hal kecil tadi malam dan pagi ini ku percaya adalah keisengan, canda-tawa, kekecewaan (baca: kegondokan), kekhawatiran, persaingan, rasa bersalah, cinta dan perhatian yang diramu satu dalam segelas air garam. Air yang akan menjadi racun kalo kita berpikir seperti itu. Ia bekerja membersihkan usus-usus, menyapu bersih kotoran-kotoran yang melekat di dindingnya. Efeknya mungkin kurang enak, sakit perut, mencret, pusing, muntah. Tapi kalo kita meyakini bahwa air garam sedang bereaksi dan melakukan pembersihan untuk kebaikan kita, yah itulah yang sedang terjadi. Intinya kita harus tetap tenang dan berfikiran positif. Jangan enggan, teguk saja air-air garam di gelas yang di hadapanmu. Trust me it works. Tapi jangan lupa minum secangkir teh manis cinta juga ya. Gak bisa dipungkiri mencret dan muntah menguras banyak energi, demikianlah kita dalam hidup ini. Kita sering lelah, payah, tapi kita jangan menyerah. Seruput saja cinta kasih (dilambangkan oleh secangkir teh manis tadi) yang ditawarkan orang-orang terdekatmu. You’ll get better even stronger. Tapi semua itu tidak kau perlukan jika tidak berani meneguk air garam itu.
Aku, Derael, mengasihi mu dengan hal-hal remeh yang ku tuliskan (baca: ketik) disini, tersenyumlah jika kasih itu sampai kepadamu. J

12092011/0915





0 komentar:

Posting Komentar

Check them out!!!!!!!!

  • Refleksi atas A Thousand Girls Like Me Alwy Rachman K isah Khatera serupa tapi tak sama dengan kisah Oedipus. Serupa karena keduanya adalah tragedi. Ident...
    4 tahun yang lalu
  • Waduh Sorry Coy .. Udah lama nih gue gak update blog , karena kesibukan ngampus dan ngampus .. Tapi gak apa2 ya ?. Sekarang gue udah bebas , karena udah ...
    10 tahun yang lalu
  • Recently, a friend of mine mentioned in passing that an automatic mechanical watch is not truly ‘automatic’. Sure, if I happen to wear it 24/7, 365 days a ...
    8 tahun yang lalu
  • 2 tahun yang lalu
  • AGM 2015 Election of Directors Taimur Bandey – 54 votes (Elected) Mark Gabriel – 53 votes (Elected) Cynthia “Cindi” Timmons – 40 votes (Elected) Future o...
    8 tahun yang lalu
  • Entrepreneur Defined In the field of business, the people involved in the playoffs are called the entrepreneurs. They are also referred to as businessmen...
    5 tahun yang lalu
  • It was a sunny Wednesday morning when Adi Irawan and I walked through the sidewalks of Ohio University with view of African students enjoying the sunlight ...
    9 tahun yang lalu
  • Sepertinya girl group baru JYP Entertainment akan segera debut. Pada tanggal 14, JYP Entertainment mengkonfirmasi, “Kelompok gadis baru telah syuting MV me...
    5 tahun yang lalu
  • Loading...
    13 tahun yang lalu
  • Program Beasiswa Holland-High Potential Scholarship Maastricht University (UM) menawarkan beasiswa penuh sebesar € 30.000 (termasuk biaya kuliah gratis dan...
    1 tahun yang lalu
  • HASRI AINUN HABIBIE “Amat disayangkan,manusia berlaku serampangan ( melampaui batas ).Karena menganggap diri serba cukup.( Ia lupa ) bahwa kepada Tuhan i...
    13 tahun yang lalu
  • Oversimplifications starve us of understanding.Many of my friends, upon hearing that I was fasting, asked if I had converted to Islam. So first, for the s...
    14 tahun yang lalu
  • *Indahnya Subuh Bersama Ananda* Oleh: Yons Achmad (Pendiri Majelis @amalperadaban) Allahuakbar, Allahuakbar... Azan subuh berkumandang dari masjid s...
    2 tahun yang lalu
  • Seri Buku Kimia Organik Judul : Instant Organic Chemistry second edition Penulis : G. Patrick 2005 *Download*
    11 tahun yang lalu
  • *1. Stop stalking * Tips pertama yaitu berhenti kepo, berhenti stalking ataupun cari tahu tentang dia pasca kalian putus. Please stop... Karena semakin k...
    6 tahun yang lalu
  • On 25 October, UNESCO Director-General, Irina Bokova, was honored to receive the Honorary Graduate Degree, Doctor of Laws, from King’s College London, at t...
    6 tahun yang lalu
  • Orang-orang menimbun makanan. Saya malah mengumpulkan bahan bacaan. Sepekan ini saya berkunjung ke pameran buku Big Bad Wolf dan membawa pulang beberapa bu...
    4 tahun yang lalu

Find it out!!!!!!