Dengan kaos putih payung transparan
Dia berlalu di ujung jalan
Dihantarkan deraian air hujan
Sebontot tidak penuh
Susu coklat digenggaman kiri tangan
Tepat di bawah tas batik
yang bergelayut di pundaknya
Adik kecilku
Tubuh mungilmu menyeruakkan semangat mega
Teringat aku akan cerita ibu
Tiga tahun sejak kau lahir berlalu
Tidak ada pertumbuhan
Mental baik ragamu
Pernah juga dikau mati suri
Berkabung sungguh
Betul mendung tak selamanya kelabu
Sampai kini masih kau hidup
Tak tanggung-tanggung
Tak pernah lagi cahayamu redup
Kau inspirasi aku akan arti hidup
Semangat, semangat meletup-letup
Kini kau menjadi gadis mungil nan jelita
Kegagalan yang berkali-kali menerpa
Tak urungkan niatmu tetap citakan langah
Kondisi memaksamu untuk bekerja dinda
Kau putri kesayangan Ayah
Yang kau dulu mau ikuti ke liang mati
Kini ia telah tiada
Tubuh mungilmu harus memikul beban ganda
Saat dimana kau seyogyanya di rumah dan bercanda
Dinda
Semua sudah ada jalannya
Kita tinggal menelusurinya
Tetaplah berjalan
Di bawah deraian hujan
Atau di bawah sengatan mentari
Karena itulah namamu Rita dari Ivany
Kau telah bangkit dari mati
Dunia ini masih ingin menikmati parasmu yang laksana putri
Menyaksikan semangatmu yang melampaui Saraswati
Kakanda mu ini
Tahu pasti
Langkah kecilmu yang tiada henti
Kan menibakanmu ke puncak tertinggi
Rintik hujan pagi ini jadi saksi
Hunjamannya ke bumi
Torehkan barisan-barisan puisi ini
Prasasti tentang Ivany
Yang tlah jadi Rita kini.
_derael_
0725
20082011
Refleksi atas A Thousand Girls Like Me Alwy Rachman K isah Khatera serupa
tapi tak sama dengan kisah Oedipus. Serupa karena keduanya adalah tragedi.
Ident...
4 tahun yang lalu