Dua puluh dua tahun sudah
Berjuta warna, berlaksa peristiwa
Ibarat sekeping batu pahatan
Besi pahat tak henti-hentinya memagut sekujur permukaan
Luka besar dan kecil ada dimana-mana
Membentuk sebuah pola
Batu pahatan menunjukkan separuh bentuk sempurna
Dua puluh dua tahun
Waktu yang cukup panjang
Untuk kehilangan
Mendapatkan
Terlalu singkat
Tak cukup untuk menghitung smua berkat
Terlalu lama, membosankan
Untuk disia-siakan
Saat si jago membangunkan
Ketidaktahuan akan apa yang akan terjadi
Ciptakan kekhawatiran
Disaat malam memanggil
Selimuti tubuh menggigil
Tak mengerti smua terlampaui
Tak menyangka
Terseberangi juga
Dua puluh dua tahun
Tak ada yang mengajariku akan arti kehidupan
Tapi terlalu banyak kitab-kitab terbuka di depan mata
Mau nggak mau harus membaca
Tanpa aksara
Tapi sarat makna
Buliran mutiara cair transparan
Guratan lengkungan cekung
Bergantian
Saling mendahului
Kadang bersamaan
Semuanya memberi bentuk
Yang semakin jelas terhadap batu pahatan
Setengah sempurna tadi.
Yang membuatnya lebih berharga
Batu pahatan setengah sempurna telahpun ada si Empunya
Dua puluh dua tahun
Penempaan setengah jalan yang cukup lama
Si Empunya setia menungguinya
Kiranya si batu pahatan
Kan bertahan
Tegar, kekar
Tak mengalami retakan
Walau besi berbibir tajam tak henti-henti mendaratkan pagutan.
Thanks for the greeting darls!
I love you all, God speed!!!!!!!
_derael_
29062011
2356
Refleksi atas A Thousand Girls Like Me Alwy Rachman K isah Khatera serupa
tapi tak sama dengan kisah Oedipus. Serupa karena keduanya adalah tragedi.
Ident...
4 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar